Dalam operasi yang berlangsung dari 8 hingga 27 Juli 2024, Polres Luwu berhasil mengamankan 17 tersangka dan memusnahkan berbagai jenis minuman keras (miras). Kapolres Luwu menjelaskan bahwa selain pemusnahan miras, mereka juga berhasil mengungkap sejumlah kasus kriminal signifikan. Di antaranya, kasus pencurian motor yang melibatkan pasangan suami istri dari Kelurahan Balo Balo, Kecamatan Belopa, serta penadahnya.
"Selama Operasi Pekat, kami berhasil mengungkap 3 kasus pencurian handphone dan penadahnya, 1 kasus pencurian kendaraan roda dua dan penadah, 1 kasus pemerkosaan, 1 kasus persetubuhan anak, 1 kasus pembakaran, serta 2 kasus judi domino dan kupon putih," ungkap AKBP Arisandi.
Sebanyak 184 botol miras beralkohol dan 750 liter ballo dimusnahkan hasil dari penyisiran wilayah hukum Polres Luwu selama operasi tersebut. "Saya mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk waspada terhadap aksi kejahatan di sekitar kita dan menjaga stabilitas keamanan serta menghindari konsumsi miras jenis apapun," tambah Arisandi.
Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Muh Saleh, menambahkan bahwa kasus persetubuhan anak di bawah umur tetap lanjut dengan proses BAP yang sedang dilengkapi oleh penyidik. "Berkas persetubuhan anak di bawah umur sedang diproses oleh penyidik," jelas Muh Saleh.
Muh Saleh juga menguraikan modus operandi pasangan suami istri yang mencuri motor dengan memanfaatkan kendaraan yang kuncinya tergantung di tempat kunci. Setelah mencuri, mereka menjual motor tersebut melalui media sosial dengan alasan surat kendaraan hilang saat terjadi banjir di Luwu. "Kasus suami istri pencurian motor ini sedang dirampungkan oleh penyidik," lanjutnya.
Sebelum konferensi pers, Polres Luwu juga menggelar Apel Pasukan Ops Mantap Brata untuk persiapan pengamanan Pilkada Luwu yang akan dihelat pada November 2024 mendatang.(*)
Posting Komentar