PT.Masmindo Dwi Area Bebas dari Tuduhan Penyebab Banjir, Hasil Verifikasi Gakkum LHK

RealNews16.com,Belopa, 12 Agustus 2024 — Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum LHK) melalui Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Sulawesi telah melakukan verifikasi lapangan terkait pengaduan masyarakat terhadap PT Masmindo Dwi Area (MDA) pada 23-27 Juli 2024.

Verifikasi ini tertuang dalam Surat Tugas nomor: ST.691/BPPHLHK.3/SWI/GKM.2.1/B/07/2024 dan bertujuan untuk mengetahui tingkat ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap ketentuan yang telah ditetapkan dalam perizinan berusaha atau persetujuan pemerintah terkait persetujuan lingkungan dan peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Selain itu, verifikasi ini juga dilakukan untuk menindaklanjuti pengaduan masyarakat nomor 25/ADU-LHK/BPPHLHK.3/5/2024 tentang dugaan bahwa aktivitas pertambangan emas PT Masmindo Dwi Area menyebabkan banjir bandang di Kabupaten Luwu, Sidrap, dan Wajo, Sulawesi Selatan.


Dari hasil verifikasi, Gakkum LHK menyimpulkan bahwa dari segi perizinan lingkungan, rencana kegiatan MDA telah sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) tahun 2019 dan kondisi saat ini.


Terkait pengaduan masyarakat yang menduga bahwa kegiatan MDA menyebabkan banjir dan tanah longsor, Gakkum LHK menyatakan bahwa tidak ditemukan korelasi antara aktivitas MDA dengan peristiwa bencana tersebut yang terjadi pada Mei 2024.


Menanggapi hasil verifikasi ini, Kepala Teknik Tambang (KTT) MDA, Mustafa Ibrahim, menegaskan komitmen perusahaan terhadap kepatuhan regulasi dan tanggung jawab lingkungan. “Kami selalu beroperasi dengan standar tinggi untuk memastikan bahwa aktivitas pertambangan yang dilakukan MDA tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Hasil verifikasi lapangan dari Gakkum LHK ini semakin menguatkan keyakinan kami bahwa operasional perusahaan sudah berada pada jalur yang benar,” ungkapnya. Mustafa juga menyampaikan bahwa MDA akan terus meningkatkan komunikasi dengan masyarakat untuk memastikan bahwa mereka memiliki pemahaman yang benar tentang aktivitas tambang yang dilakukan oleh MDA.


Sebagai informasi tambahan, MDA telah mulai melakukan kajian dan survei lapangan bekerja sama dengan Tim Kajian Kebencanaan Universitas Hasanuddin (UNHAS). Survei dan kajian ini bertujuan untuk memahami penyebab bencana dan merancang strategi mitigasi yang melibatkan semua pemangku kepentingan dalam upaya pencegahan bencana.(Pn,Hm,Mda)



Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama